Minggu, 10 Februari 2008

Jakarta Kebanjiran HegH!


Banjir menjadi sebuah rutinitas yang harus dihadapi bagi warga yang bermukim hampir disetiap sudut jakarta setiap tahunya, tak terkecuali di Jakarta pusat yang merupakan jantung aktivitas perdagangan dan pemerintahan. Berulang-ulang kali warga jakarta harus menderita kondisi yang tidak diharapkan ini, tidak hanya menyebabkan lumpuhnya berbagai aktifitas harian namun juga kerap menyebabkan kerugian materil yang tidak sedikit. Penyebabnya bermacam-macam, dimulai dari tata letak kota yang dianggap bermasalah, Daerah resapan hujan yang makin sedikit, Sampah yang bertumpukan di saluran pembuangan dan berbagai macam alasan lainya termasuk menyalahkan perubahan iklim global. Dampak terparah yang diakibatkan oleh banjir adalah lumpuhnya infastruktur vital yaitu Jalan. Banjir yang mengenangi jalan-jalan di ibukota sempat dengan sekejap melumpuhkan kegiatan perekonomian, tak terkecuali jalan protokol sudirman thamrin yang ikut terkena dampak bencana alam ini. Hal ini menjadi pr penting bagi gubernur Jakarta kita kali ini, bapak Fauzi Bowo. Seluruh rakyat jakarta tentunya mengharapkan sebuah perubahan kearah yang lebih baik, sebuah jakarta yang tidak tersentuh oleh banjir.

Rabu, 26 September 2007

Jakarta


formerly (until 1949) Batavia or (1949–72) Djakarta largest city and capital of Indonesia. Coextensive with the metropolitan district of Jakarta Raya, it lies at the mouth of the Ciliwung (Liwung River) on the northwest coast of Java.

In 1966, when the city was declared to be a special metropolitan district (daerah khusus ibukota), it gained a status approximately equivalent to that of a state or province. The city has long been a major trade and financial centre. It has also become an important industrial city and a centre for education. Area 256 square miles (664 square km). Pop. (1999 est.) 9,604,900.

Physical and human geography > The landscape > The city site
Jakarta lies on a low, flat alluvial plain with historically extensive swampy areas; the parts of the city farther inland are slightly higher. It is easily flooded during the rainy season. The draining of swamps for building purposes and the continuous decrease of upland forest vegetation have increased the danger of floods. With such an excess of water in the soil, Jakarta has a shortage of clean drinking water, for which there is increasing demand. The area is quite fertile for fruit and other horticulture, as most of the soil is of old volcanic origin.

Senin, 10 September 2007

Idea

The Idea behind Jaklife is a feeling that i always have when i'm in jakarta. You should know that i don't live in jakarta but in bekasi. People may say that it's a long journey and i do it almost everyday. Well, there are too many stories and experiences that i want to share to the world. i'll be writing what's happening in jakarta into my prespective.